Tahir Foundation dan Asia Pacific Leaders Malaria Alliance (APLMA)1 mengumumkan peluncuran Program Gerakan M2030 di Indonesia di Auditorium Ang Boen Ing Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
Dimulai oleh APLMA di 2018, M2030 adalah sebuah gerakan yang menyatukan para pelaku bisnis, consumer, dan organisasi kesehatan dalam satu kerja sama yang unik. Para rekan korporat menggunakan brand/merk M2030 untuk awareness dan kampanye penggalangan dana untuk memberantas malaria. Seratus persen dari dana yang telah terkumpul di Indonesia akan digunakan untuk membantu program eliminasi malaria di Indonesia.
Indonesia telah membuat kemajuan yang signifikan dalam usaha untuk memberantas malaria sejak 2010, dengan jumlah kasus turun hingga 44 persen, dan jumlah kematian turun hingga 800 persen. Akan tetapi, malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, terutama di propinsi-propinsi timur di Indonesia, seperti Papua.
“Malaria adalah penyakit yang dapat dicegah dan diobati, dan kita tahu bahwa ini bisa kita atasi. Akan tetapi, fase terakhir adalah yang tersulit. Kerja sama dengan Tahir Foundation akan membawa kita satu langkah lebih dekat untuk mengeliminasi penyakit ini di Indonesia pada tahun 2030”, ujar Jeffery Smith, Chief Executive Office dari APLMA, saat acara peluncuran di Mayapada Hospital.
Tahir Foundation akan mempelopori Gerakan M2030 di Indonesia dengan mendukung operasi M2030 secara finansial serta merengkuh mitra korporat baru. Wakil Ketua Yayasan Tahir Foundation, Jonathan Tahir, mengumumkan tiga mitra perintis Gerakan M2030 di Indonesia pada acara tersebut: JD.id, Rumah Sakit Mayapada, dan Sompo Insurance. Mitra ini bergabung dengan sejumlah bisnis M2030 lainnya di Asia.
“Tahir Foundation dengan senang memimpin pengenalan Program Gerakan M2030 di Indonesia. Kemitraan ini akan mendefinisikan kembali bagaimana bisnis dapat berkontribusi positif dalam mengakhiri penyakit ini, sekali dan untuk semua di negara kita”, kata Jonathan Tahir selaku Wakil Ketua Tahir Foundation.
“M2030 adalah peluang terbaik bagi sektor korporasi bisa bersatu untuk satu sebab atau alasan, dan mengalahkan penyakit yang bahkan umurnya lebih tua dari satu manusia, untuk selamanya,” kata Patrik Silborn, Co-founder M2030.
Meskipun ada kemajuan baru dalam memerangi malaria, perkembangannya masih terbilang rapuh. Setelah gempa bumi di Lombok pada tahun 2018, kasus malaria meroket di pulau tersebut. Bencana alam, kurangnya sumber daya, dan bentuk-bentuk malaria yang kebal terhadap obat, lazim di temukan di banyak bagian lain Asia Tenggara. Hal ini dapat berdampak kemunduran pada kemajuan yang telah dihasilkan.
“Dengan malaria semakin terberantas ke belakang, wabah ini berisiko menjadi penyakit tak kasat mata. Sekarang, lebih dari sebelumnya, kita membutuhkan bisnis dan para pemimpin untuk terlibat dalam perang melawan malaria. Mitra M2030 seperti Tahir Foundation membantu menyoroti malaria, dan bersama-sama kita dapat membuat sejarah dengan akhirnya menghilangkan malaria di Indonesia dan di seluruh Asia ”, kata Clint Coo, Kepala Operasi M2030.
Tahir Foundation adalah mitra investor pendiri M2030 dan telah mendukung ekspansi regional di Asia Tenggara sejak 2018. (*)