4 April 2017, Perkemahan pengungsi Azraq, Jordania
Dermawan Tahir pada kunjungan akhirnya ke Jordan dengan menyediakan sejumlah US$2.2 juta untuk kesejahteraan pengungsi Suriah yang terlindung di Kerajaan Heshemite. Tahir menyediakan $1 juta dalam bentuk tunjangan dari $80 setiap keluarga per bulan sebaik menyediakan $1.2 juta untuk pemasangan panel matahari sekolah mendidik anak-anak Suriah.
Pada Senin, Tahir juga menyediakan dana perwalian pendidikan $200.000 untuk pendidikan lima anak Suriah diambil dari pengungsi di Azraq perkemahan pengungsian di Provinsi Zarqa, Timur Amman. “Saya akan memberikan anak-anak kalian pendidikan baik di Negara Barat jadi mereka mendapatkan kehidupan yang baik,” pembicaraan Tahir dengan keluarga Abu Muhammad dan istri Umm Muhammad ketika pertemuan beliau dengan mereka Senin menindaklanjuti kunjungan pertemuan pertamanya di Oktober. “Sejak saya kembali ke Jakarta, keluarga mereka selalu ada dipikiran saya.”
Tahir juga mengatakan untuk berniat mengangkat satu anak dari keluarganya dan menyediakan $200.000 untuk tujuan pendidikan. “Tetapi UNHCR memberikan masukan kepada saya untuk mengalokasikan sumbangan untuk semua lima anak bukan hanya satu,”Advokat terkemuka dari United Nations High Commission for Refugees (UNHCR) mengatakan keluarganya. “Bagaimana tekniknya mengatur atas menggunakan dananya?” Tahir bertanya staff UNHCR menyertainya.
“Kami akan mengatur sebuah account khusus, sama baiknya mempercayai dana untuk mengatur pendanaan kalian untuk pendidikan mereka,” kata Reem Abdelhamid dari UNHCR.
“Pendanaannya akan menjadi pembiayaan ketika seorang anak akan memasuki universitas dan tidak dapat digunakan untuk tujuan lainnya.” Untuk alasan keamanan, UNHCR tidak dapat menunjukan nama asli dari Abu Muhammad, yang mana menjelaskan sebagai “ayahnya Muhammad.” Umur 5 tahun, Muhammad adalah anak keempat dan anak laki satu-satunya. Kakak perempuannya adalah Amani (11), Manal (9), Malak (7), dan Syam (4). Abu Muhammad (37), bekerja sebagai pekerja pengecat badan mobil di sebuah bengkel di Suriah sebelum melarikan diri ke Azraq di 2014. Tahir akhirnya mengangkat semua lima anak dari Abu Muhammad menjadi cucunya, yang mana dia umumkan di komunitas perkemahan pengungsi pusat selama di pesta sederhana perayaan ulangtahunnya ke 65 tahun. Anak-anak di perkemahan menunjukan sebuah permainan dan pertunjukan taekwondo untuk menyambut Tahir. Anak-anak juga mengajak Tahir untuk mengambil bagian di sebuah adu pinalti.
Pada Minggu pagi, Tahir berkomitmen $1.2 juta untuk pemasangan fotovoltaik penel matahari di sekolah untuk anak-anak Suriah diambil mengatur dari perkemahan oleh UNHCR di Jordan. Berkomitmen untuk mengumumkan ketika pemilik Mayapada Group berkunjung ke sekolah Rufaidah Al Islamiyah untuk anak perempuan di Irbid, utara Amman.
Sekolah sudah memiliki system panel matahari diatas atap sekolahnya oleh Norway. “Biaya pemasangan sekolah lainnya adalah $60.000 dan mereka berkelanjutan dan menguntungkan untuk sekolah,” kata Tahir, lima orang terkaya di Indonesia bernilai $2.8 milyar, ketika dia memeriksa panel mataharinya.
“Tidak hanya dapat bersekolah dengan listrik, mereka juga dapat menjual listrik untuk pemerintahan Jordania dan sama dengan lainnya $12.000 per tahun. Sekolah beroperasi untuk dua shift. Shift pagi untuk masyarakat Jordania sementara shift sore untuk anak-anak Suriah. “Pemerintahan Jordania mengizinkan sekolah untuk digunakan mendidik anak-anak Suriah,” kata Erdogan Kalkan, kepala dari UNHCR bagian kantor Irbid. Dia berkata sama pengungsi Suriah di Irbid tidak dapat tinggal di perkemahan tapi disewakan rumah-rumah di lingkungan setempat. Setelah mengunjungi sekolah, Tahir mengunjungi keluarga pengungsi Suriah dari enam anak.